Otoritas Singapura membekukan rekening bank 2 perusahaan atas dugaan penipuan perdagangan nikel

SINGAPURA (Reuters) – Pihak berwenang Singapura telah membekukan rekening bank lokal pedagang komoditas Envy Global Trading dan Envy Asset Management menyusul penyelidikan atas perdagangan nikel mereka, Envy Global Trading mengatakan pada Senin (22 Februari).

Perkembangan ini mengikuti serangkaian skandal yang melibatkan perusahaan perdagangan Singapura yang telah mengguncang kepercayaan investor dan bankir di sektor ini selama setahun terakhir ketika beberapa komoditas, termasuk nikel, telah reli kuat.

Unit kejahatan keuangan kepolisian Singapura menyelidiki Envy Global Trading dan Envy Asset Management atas dugaan penipuan setelah mereka mengumpulkan dana dari investor yang dimaksudkan untuk membiayai perdagangan nikel, kata polisi dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

“Investor dijanjikan pengembalian yang bervariasi, tergantung pada skema yang mereka ikuti. Investigasi muncul karena kecurigaan bahwa uang investor disalahgunakan,” kata pernyataan itu.

Polisi telah mewawancarai staf dan meninjau dokumen, Envy Global Trading mengatakan dalam sebuah pernyataan email kepada Reuters pada hari Senin. Ia juga mengatakan akan menunjuk perusahaan audit independen untuk melakukan penyelidikan paralel.

“Sementara penyelidikan sedang dilakukan, rekening bank lokal Envy Global Trading dan Envy Asset Management telah dibekukan oleh pihak berwenang dan dana pelanggan sepenuhnya dilindungi,” katanya.

Envy Asset Management adalah pendahulu dari Envy Global Trading sebelum restrukturisasi internal pada Juni 2020 dan sekarang tidak aktif, tambah pernyataan itu.

Envy Global Trading, yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan investasi swasta Envy Group, adalah pedagang komoditas yang mengkhususkan diri dalam perdagangan fisik nikel dan berjangka.

Harga nikel acuan tiga bulan di London Metal Exchange naik 19 persen tahun lalu dan 18 persen lainnya sepanjang tahun ini, karena stimulus dan pemulihan ekonomi global terkait pandemi Covid-19 memicu reli.

Pernyataan polisi mengatakan seorang pria berusia 34 tahun yang menjabat sebagai direktur kedua perusahaan telah ditangkap karena “dugaan kecurangan”. Namun, Envy Global Trading mengatakan pada hari Senin bahwa tidak ada karyawannya yang berada dalam tahanan polisi.

Kantor Envy Global Trading di Singapura buka pada hari Senin ketika dikunjungi oleh Reuters.

Polisi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut pada hari Senin, mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *