MOSKOW (AFP) – Kementerian luar negeri Rusia pada Senin (22 Februari) mengecam keputusan Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap pejabat Rusia atas tindakan keras terhadap kritikus Kremlin Alexei Navalny dan para pendukungnya.
Para menteri luar negeri Uni Eropa Senin pagi sepakat untuk menjatuhkan sanksi terhadap empat pejabat senior Rusia, kata para diplomat kepada AFP, setelah rekan-rekan Navalny mendesak para menteri untuk mengejar oligarki yang dituduh mendanai pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Para diplomat tidak menyebutkan nama individu yang ditargetkan atau memberikan rincian tentang mereka.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Rusia menyebut sanksi baru itu “mengecewakan” dan mengatakan mereka siap dengan “dalih yang dibuat-buat”.
“Dalam kepatuhan terhadap aliran pemikiran blok dan stereotip anti-Rusia, Brussels sekali lagi secara naluriah menekan ‘tombol’ sanksi yang rusak,” katanya.
Navalny dipenjara bulan lalu setelah kembali ke Moskow dari Jerman, di mana ia menghabiskan berbulan-bulan pulih dari serangan keracunan yang ia tuduhkan pada Putin. Kremlin telah berulang kali membantah bahwa mereka berada di balik serangan itu.
Pemenjaraan lawan Putin yang paling terkenal memicu protes nasional yang menyebabkan ribuan demonstran ditahan dan memicu seruan di Barat untuk pembebasan Navalny.
Pengadilan Moskow pada hari Sabtu menguatkan putusan untuk mengirim Navalny ke koloni hukuman selama lebih dari dua tahun karena melanggar hukuman percobaan 2014 untuk tuduhan penipuan, meskipun pengadilan hak asasi Eropa menuntut Rusia membebaskan kritikus Kremlin dan menganggap hukuman itu “sewenang-wenang”.
“Kami menganggap secara kategoris tidak dapat diterima tuntutan terus-menerus yang melanggar hukum dan tidak masuk akal untuk ‘pembebasan’ seorang warga negara Federasi Rusia yang dihukum karena kejahatan ekonomi oleh pengadilan Rusia di wilayah negara kami sesuai dengan hukum Rusia,” kata kementerian luar negeri Rusia.
“Dalam praktik internasional, ini disebut campur tangan dalam urusan internal negara berdaulat,” tambahnya.
Uni Eropa sebelumnya menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas keracunan Navalny pada Agustus dengan Novichok, agen saraf era Soviet, menempatkan enam pejabat Rusia dalam daftar hitam pada Oktober.
Blok itu sebelumnya telah menampar Moskow dengan berbagai sanksi atas aneksasi Krimea 2014 dan peran Rusia dalam konflik di Ukraina timur.