Wellington (AFP) – Air New Zealand akan menguji coba tiket perjalanan digital untuk memberi maskapai penerbangan dan otoritas perbatasan akses ke informasi kesehatan penumpang, termasuk status vaksinasi Covid-19 mereka, kata maskapai itu pada Senin (22 Februari).
Skema ini, yang dijuluki “paspor vaksinasi” oleh pengamat industri, dimaksudkan untuk merampingkan perjalanan begitu perbatasan dibuka kembali dengan memungkinkan penumpang menyimpan kredensial kesehatan mereka di satu tempat.
“Ini pada dasarnya seperti memiliki sertifikat kesehatan digital yang dapat dengan mudah dan aman dibagikan dengan maskapai penerbangan,” kata Chief Digital Officer Air New Zealand Jennifer Sepull.
Ini bergantung pada aplikasi yang dikembangkan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional dan maskapai lain, termasuk Etihad dan Emirates, telah mendaftar untuk uji coba mereka sendiri.
Wakil presiden senior badan industri itu, Nick Careen, mengatakan itu adalah tonggak penting dalam memulai kembali perjalanan internasional ketika peluncuran vaksin global sedang berlangsung.
“Pemerintah dapat yakin bahwa penumpang yang ‘OK untuk bepergian’ sepenuhnya mematuhi persyaratan perjalanan Covid-19,” katanya.
Careen mengatakan aplikasi tersebut memastikan privasi dengan memberi pengguna kendali atas data kesehatan yang mereka berikan.
Uji coba Air New Zealand dimulai pada bulan April.