ICC mengirim tim investigasi ‘terbesar yang pernah ada’ ke Ukraina untuk penyelidikan kejahatan perang

Den Haag (AFP) – Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Selasa (17 Mei) mengirim tim beranggotakan 42 orang ke Ukraina untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang sejak invasi Rusia dalam apa yang disebutnya penyebaran terbesar dalam sejarahnya.

Pasukan itu terdiri dari penyelidik, ahli forensik dan staf pendukung dan akan bekerja dengan pihak berwenang Ukraina, kata Karim Khan, kepala jaksa ICC yang berbasis di Den Haag.

“Ini merupakan penyebaran lapangan tunggal terbesar yang pernah dilakukan oleh kantor saya sejak didirikan,” kata Khan dalam sebuah pernyataan.

ICC didirikan pada tahun 2002 untuk menyelidiki kejahatan terburuk di dunia.

Tim akan “memajukan penyelidikan kami terhadap kejahatan yang jatuh ke dalam yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional dan memberikan dukungan kepada otoritas nasional Ukraina,” tambahnya.

Khan berterima kasih kepada Belanda, tempat pengadilan itu bermarkas, karena mengirim “sejumlah besar ahli nasional Belanda” untuk membantu misi tersebut.

Pengadilan juga akan bekerja dengan para ahli Prancis yang sudah berada di Ukraina, katanya.

Jaksa ICC mengumumkan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan hanya empat hari setelah invasi Rusia 24 Februari.

Khan mengunjungi Ukraina pada April, melakukan perjalanan ke pinggiran Kyiv, Bucha, di mana wartawan AFP melihat setidaknya 20 mayat tergeletak di jalan-jalan pada 2 April.

Khan pada saat itu mengatakan bahwa “Ukraina adalah TKP”.

Ukraina menyalahkan ratusan pembunuhan warga sipil pada pasukan Rusia tetapi Rusia membantah bertanggung jawab atas kematian itu dan menggambarkan peristiwa di Bucha sebagai palsu.

Tim penyelidik ICC yang tiba di Ukraina sekarang akan mengejar petunjuk dan mengumpulkan kesaksian saksi “yang relevan dengan serangan militer”, kata Khan dalam pernyataannya.

Mereka juga akan bekerja dengan pihak berwenang Ukraina untuk “memperkuat rantai penahanan sehubungan dengan bukti kuat,” katanya.

“Sekarang, lebih dari sebelumnya, kita perlu menunjukkan hukum dalam tindakan,” tambah Khan.

“Sangat penting bahwa kami menunjukkan kepada para penyintas dan keluarga korban bahwa hukum internasional relevan dengan pengalaman mereka. untuk memberi mereka sedikit penghiburan melalui proses keadilan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *