Mantan Presiden Iran Mengatakan Pemerintah Suriah Di Balik Serangan Gas

Dubai (ANTARA) – Mantan presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani mengatakan pemerintah Suriah, sekutu kuat Teheran, melakukan serangan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri, Kantor Berita Buruh Iran (ILNA) semi-resmi melaporkan pada Minggu.

Pernyataannya berbeda tajam dari para pejabat Iran lainnya, yang mengatakan pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan gas beracun di pinggiran Damaskus pada 21 Agustus yang telah menarik ancaman pembalasan militer Barat terhadap pemerintah Suriah.

“Orang-orang telah menjadi sasaran serangan kimia oleh pemerintah mereka sendiri, dan sekarang mereka juga harus menunggu serangan oleh orang asing,” kata Rafsanjani, menurut ILNA.

“Saat ini, Amerika, dunia Barat, bersama dengan beberapa negara Arab, hampir mengeluarkan seruan keras untuk perang di Suriah. Semoga Tuhan mengasihani rakyat Suriah,” katanya.

“Orang-orang Suriah telah melihat banyak kerusakan dalam dua tahun ini. Penjara meluap, dan mereka telah mengubah stadion menjadi penjara. Lebih dari 100.000 orang tewas dan jutaan pengungsi menunjukkan penderitaan Suriah lebih dari sebelumnya,” tambahnya.

Rafsanjani adalah sekutu dekat Presiden Iran Hassan Rouhani dan mengetuai Dewan Kebijaksanaan Iran, yang memberi nasihat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Tentara Iran menderita serangan senjata kimia selama perang 1980-1988 negara itu dengan Irak, dan Iran telah berulang kali mengutuk penggunaannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *